Table of Contents
Dadar gulung merupakan penganan khas Indonesia dan Malaysia yang dapat digolongkan sebagai pancake. Isian dalam kue ini adalah parutan kelapa yang dicampur dengan gula jawa cair atau disebut dengan unti / enten-enten.
Kulitnya berwarna hijau karena kadang diberi pewarna hijau pandan atau daun suji serta terbuat dari tepung, santan dan telur hampir mirip dengan pancake. Bedanya dadar gulung ini kulitnya dibuat tipis-tipis, dan digulung, sehingga disebut dadar gulung.
Dadar Gulung Kue yang Merakyat
Kue ini cukup favorit dan sering dibuat untuk keperluan atau acara-acara tertentu seperti pesta pernikahan, kegiatan resmi kantor / dinas, hingga dijajakan di lapak-lapak /warung ketika pagi hari untuk santapan jajanan sehari-hari.
Biasa dijajakan di lapak ketika pagi, satu buah kue ini bisa dijual dengan harga antara Rp2.000 s.d. Rp4.000 tergantung daerah. Berminat untuk mencobanya di rumah? Tentu saja cara buatnya sangat mudah.
Membuat Kulit
Anda harus menggunakan wajan teflon anti lengket untuk dapat membuat kulit dadar gulung ini. Kebetulan saya abis beli wajan ceramic 2 in 1 dengan harga cukup terjangkau, jadi coba manfaatkan dan mencoba anti lengketnya.
Agar kulit dadar gulung berpori dan bopeng-bopeng, wajan harus panas terlebih dahulu sebelum menuang adonan. Ketika dituang adonan, terdengar bunyi mendesis, menandakan wajan cukup panas.
Tips Mengolah Kelapa Parut
Terus terang bagian tidak menyenangkan dari membuat dadar gulung ini menurut saya adalah membuat enten-enten. Kalau Anda membelinya masih dalam bentuk kelapa utuh tentu saja butuh perjuangan untuk memarut kelapa sendiri 🙂
Selain kelapa parut harus segar, juga kelapa parut harus segera diolah sesaat setelah membeli dan tidak boleh kelamaan disimpan. Kelapa parut segar dapat disimpan dalam kulkas maksimal 1 hari.
Kalau pun terpaksa tidak bisa mengolah kelapa saat itu juga, kelapa parut dapat dibekukan dahulu dalam freezer. Kelapa parut beku dapat bertahan berhari-hari. Saat akan digunakan, keluarkan dulu dalam suhu ruang sampai lumer betul, baru kemudian kelapa parut dapat diolah.
Apabila menginginkan kue yang kita buat lebih tahan lama dan tidak cepat basi, kelapa parut yang dibuat enten-enten sebaiknya dikukus dahulu sampai matang. Selain membuatnya tidak mudah basi, rasanya pun jadi lebih enak karena bebas bau tengik.
Leave a Reply