Kebanyakan orang Indonesia mungkin sudah akrab dengan buah kurma. Buah dengan rasa manis legit ini sangat dicari-cari terutama saat bulan puasa. Nah, sudah tahukah Anda apa saja kebaikan buah asal negeri Jazirah Arab ini?
Kandungan nutrisi kurma
Kurma bisa tumbuh kapan saja sepanjang tahun. Namun umumnya, buah ini sering dipanen pada musim gugur atau awal musim dingin di negara asalnya. Alasannya, karena di musim dingin buah ini berada dalam kondisi paling segar.
Buah yang juga sering disebut sebagai buah nabi ini memiliki nutrisi yang berlimpah. Secara umum, kandungan nutrisi buah kurma adalah karbohidrat sederhana (terutama gula, seperti sukrosa dan fruktosa). Hampir 70% dari kurma terdiri dari karbohirat. Kurma juga mengandung beberapa sumber nutrisi lainnya, seperti:
- 7 gram serat
- 2 gram protein
- 20% kebutuhan kalium harian
- 14% kebutuhan magnesium harian
- 18% kebutuhan tembaga
- 15% kebutuhan mangan
- 5% kebutuhan zat besi harian
- 12% kebutuhan vitamin B6 harian
Tak hanya itu. Kurma juga kaya akan asupan kalsium, zat besi, vitamin K, folat, serta antioksidan seperti karoten, fenolik, avanoid, dan anthocyanin.
Dibedakan dari tingkat kematangannya, kandungan nutrisi buah ini bisa bervariasi antar satu dengan yang lain. Misalnya saja, kurma segar lebih sedikit kandungan kalori dan gulanya ketimbang kurma kering. Per 100 gram kurma yang dikeringkan mengandung 284 kalori dan 76 gram karbohidrat.
Dengan takaran sama, buah yang segar mengandung hanya sekitar 142 kalori dan 37 gram karbohidrat. Sebaliknya, kurma segar memiliki kandungan air, serat, dan protein yang jauh lebih banyak daripada versi keringnya.
Fase Buah Kurma
Buah kurma adalah salah satu buah paling manis dan tersedia dalam beberapa varietas sedangkan kurma yang biasa dijual di pasaran adalah buah kurma yang sudah diolah lanjut. Buah asal negeri arab ini biasa dijumpai di pasaran berwarna coklat dan empuk. Tapi tahukah Anda bahwa pada waktu di pohon, buah kurma ini awalnya berasa pahit, keras dan berwarna hijau ?
Ada beberapa fase buah kurma di pohon, mulai dari proses penyerbukan sampai buah matang. Kurma muda yang masih berwarna hijau disebut kimri, kemudian setelah 17 minggu berubah kuning atau merah disebut khalal (masih keras dan pahit), kemudian berkembang lagi menjadi ruthab dan terakhir adalah tamar.
Kurma muda atau ruthab adalah buah kurma yang berusia 6 minggu. Sifat kulitnya menjadi lunak dan berwarna coklat mulai dari ujungnya, kemudian perlahan seluruh bagian buah mengalami proses pematangan.
Tamar adalah buah kurma yang sudah berumur 27 minggu lebih. Kurma tahap tamar ini sudah matang sempurna, rasanya manis.
Biasanya kurma dipetik dan dijual pada tahap khalal dan rutab. Selain masak di pohon, kebanyakan kurma diproses melalui metode pembekuan, dehidrasi dan penjerumaran yang selanjutnya dikemas dalam berbagai ukuran dan wadah.
Kurma sukkari mendapat julukan sebagai ratu / raja kurma dari Arab Saudi, harganya pun di atas rata-rata kurma biasa. Ukurannya besar, bentuknya agak ramping namun lebih panjang.
Warna daging kurma sukkari coklat muda mirip karamel, rasanya sangat manis sesuai namanya sukkari yang berasal dari kata ‘sukkur’ yang artinya gula. Kurma sukkari tidak kenyal namun lembut dan mudah meleleh di lidah sementara bagian luarnya garing renyah.
Meskipun sangat manis, kandungan gula dalam kurma sukkari tetap aman dikonsumsi. Selain itu, terdapat beberapa kandungan dalam kurma sukkari yaitu antioksidan yang melindungi dari radikal bebas, kaya vitamin A dan berbagai mineral penting lainnya.
