Pada awalnya, keinginan untuk menghasilkan kue lumpur bawang terhalang oleh hasil yang tidak sesuai dengan resep yang diikuti. Untuk mengatasi hal ini, saya mengubah resep aslinya menjadi kue pandan bawang yang memiliki karakteristik unik. Ditambah dengan topping bawang goreng, kue ini menjadi sangat khas dan memberikan sensasi rasa yang berbeda. Sebelumnya, kue lumpur bawang sering menjadi pilihan yang mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional di Jawa. Namun, saat ini, keberadaannya semakin jarang terlihat.
Adonan utama dari kue ini terdiri dari campuran tepung beras, tepung terigu, dan santan. Pemanisannya disempurnakan dengan tambahan topping bawang goreng yang diletakkan di atasnya, lebih menarik jika menggunakan cetakan berbentuk kembang. Meskipun cetakan tersebut umumnya digunakan untuk pembuatan bolu kukus atau kue putu ayu, namun, beragam bentuk cetakan dapat digunakan untuk menghasilkan kue bawang ini dalam variasi yang menarik.
Trik untuk membuat kue ini adalah dengan menggunakan metode pengukusan. Proses ini tidak memakan waktu lama untuk menghasilkan aroma harum yang menggoda dari kue bawang. Pengukusan dilakukan dengan api sedang selama kira-kira 15 hingga 20 menit, memastikan kematangan kue.
Santan yang saya gunakan berasal dari perasan kelapa muda, dengan takaran sekitar 750 ml dari satu butir kelapa. Kelezatan kue dapat ditingkatkan dengan mengatur kekentalan santan.
Sebaiknya, ketika proses pengukusan, tutup kukusan dilapisi dengan handuk atau kain serbet. Ini bertujuan untuk mencegah uap air menetes ke permukaan kue, yang dapat membuatnya menjadi basah dan tergenang air di bagian atasnya.
Leave a Reply