Bebek peking panggang, sajian legendaris dalam perayaan tahun baru Imlek, merupakan manifestasi kehalusan kuliner Tiongkok. Pemilihan bebek untuk hidangan ini tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan melalui seleksi ketat bebek dari peternakan spesialis yang diberi makan dengan nutrisi optimal.
Kriteria utama dalam pemilihan bebek adalah berat badan, yang idealnya berkisar pada 2,5 kilogram. Penetapan berat ini didasarkan pada kualitas tekstur daging: bebek yang melebihi 2,5 kilogram cenderung menghasilkan daging yang keras dan sulit untuk dikunyah, sedangkan bebek dengan berat di bawah itu menghasilkan daging yang kurang lembut. Jadi berat bebeknya wajib 2,5 kilogram. Cara membuat bebek peking yang lezat dengan cara memanggangnya selama 70 menit, agar lemak pada bebek menyerap ke daging dan kulitnya.
Sajian dan cara membuat bebek peking tiongkok ini unik, dihidangkan secara utuh dengan kulitnya yang garing, berwarna coklat pekat, memberikan sensasi rasa yang mendalam. Aromanya yang memikat mencerminkan perpaduan bumbu rahasia dan teknik pemanggangan yang telah disempurnakan, menjanjikan sebuah pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Asal Usul Resep Bebek Peking Panggang Tiongkok
Bebek peking panggang, warisan kuliner yang telah bertahan selama hampir satu milenium, menandai identitas asli dari Bianjing di provinsi Henan, berkembang sejak era Dinasti Song Utara (960-1127). Perjalanan sejarahnya yang panjang, mengikuti langkah kerajaan yang berpindah ke selatan Tiongkok, membawa kelezatan ini sampai ke Beijing, di mana ia kemudian dikenal sebagai ikon kuliner kota tersebut.
Pada awalnya, bebek peking merupakan santapan eksklusif bagi para bangsawan dan keluarga kerajaan. Namun, sejarah mencatat sebuah perubahan signifikan pada tahun 1416, ketika bebek peking mulai disajikan di restoran Bian Yi Fang, membuka akses bagi masyarakat umum. Tak lama kemudian, pada tahun 1864, restoran Quanjude muncul sebagai kompetitor, juga menyajikan varian bebek peking yang khas.
Dua restoran ini, masing-masing dengan resep dan cara penyajiannya yang unik, telah menciptakan versi bebek peking yang berbeda. Namun, versi yang disajikan oleh Quanjude menjadi yang paling terkenal dan banyak diidentikkan dengan bebek peking modern. Kedua restoran ini, yang berdiri kokoh hingga kini, menjadi saksi bisu perjalanan panjang bebek peking dalam sejarah kuliner.
Lebih dari sekadar hidangan, bebek peking utuh juga memiliki makna simbolis dalam budaya Tionghoa, melambangkan keutuhan keluarga, kebahagiaan, kesetiaan, dan kepatuhan. Oleh karena itu, sajian ini selalu hadir dalam perayaan tahun baru Imlek, sebagai bentuk harapan akan keberkahan dan kebaikan untuk tahun yang akan datang. Sebuah tradisi yang melampaui sekadar kuliner, bebek peking panggang berperan sebagai jembatan menghubungkan masa lalu dengan harapan untuk masa depan yang lebih cerah dan penuh kebahagiaan.
Resep Bebek Peking Panggang, Menu Wajib Saat Imlek
Ingredients
Bahan Utama
- 1 ekor bebek
- 1 buah jeruk nipis
- 1000 ml air
- 2 batang serai
- 1 sdm garam
Bahan Olesan
- 30 g fibercreme
- 3 sdm madu
- 2 sdm angkak
- 1 sd jahe, cincang
- 1 sdt merica bubuk
- 1 sdt ketumbar bubuk
- 1 sdm ngohiong
- 100 ml air hangat
Instructions
- Campur semua bahan olesan. Aduk rata. Sisihkan.
- Rebus bebek bersama serai, garam, dan air hingga bebek matang. Angkat dan saring.
- Siapkan bebek diatas loyang, beri olesan bumbu. Masukkan ke dalam oven dengan suhu 170 derajat celcius selama 30 menit hingga berwarna emas kecoklatan. Sesekali olesi dan putar balik posisi bebek.
- Angkat dan sajikan.
Leave a Reply